Kamis, 10 September 2009

Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Oleh: Shalahuddin Abdul Rahman, Lc

Berikut ini adalah penjelasan secara singkat tentang keutamaan dan pahala yang akan diperoleh dengan membaca dan menghapal Al-Qur’an yang diperkuat oleh dalil-dalil dari nash al-Qur’an sendiri dan nash-nash hadits Rasulullah r. Diantara keutamaan itu adalah sebagai berikut:

1. Mereka akan selalu mendapatkan keberuntungan dan tidak akan merugi. Allah I berfirman:
} إنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَأَقَامُوا الصَّلاَةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلاَنِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ {
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi." (Q.S. Fathir: 29)

2. Diberi syafa’at (pertolongan) pada hari kiamat.
Rasulullah r bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdulllah bin Umar:
((الصِّيَامُ وَالقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ القِيَامَةِ ، يَقُولُ الصِّيَامُ : أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهْوَةَ فَشَفِّعْنِي فِيهِ ، وَيَقُولُ القُرْآنُ : مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ ، قَالَ فَيَشْفَعَانِ))
“Puasa dan Qur'an, keduanya memberi syafa'at bagi seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: "Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan memenuhi syahwatnya, izinkan aku memberinya syafa'at", lalu Al Qur'an berkata: "Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari tidur di waktu malam (karena membaca Al Qur'an) maka izinkan aku memberinya syafa'at." Lalu keduanya pun memberi syafa'at" [HR. Ahmad]
Dalam hadits yang lain, diriwayatkan dari Abu Umamah Al Bahiliy ra, Rasulullah r bersabda:
((اِقْرَءُوا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ))
“Bacalah oleh kalian Al-Qur’an ini karena ia akan datang memberi syafa’at (pertolongan) pada hari kiamat bagi pembacanya."

3. Akan bersama dengan para malaikat dan mendapatkan dua pahala.
Berdasarkan sabda Rasulullah r:
((الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ))
“Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur’an akan bersama dengan para malaikat yang mulia, adapun orang yang tersendat-sendat dan sulit membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” [Muttafaqun ‘Alaihi]
Dua pahala yang akan diperoleh orang yang membaca Al-Qur’an dengan tersendat-sendat adalah pahala membaca Al Qur'an dan pahala karena usaha kerasnya membaca walaupun dengan tersendat-sendatnya.

4. Mendapatkan banyak pahala dari setiap huruf yang ia baca.
Rasulullah r bersabda:
((مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا ، لاَ أَقُولُ (ألـم) حَرْفٌ ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ ، وَلاَمٌ حَرْفٌ ، وَمِيمٌ حَرْفٌ))
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an) maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh, saya tidak mengatakan 'alif laam miim' satu huruf, tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.” [H.R. Tirmidzi, Hasan Shohih]
Bisa dibayangkan betapa banyak pahala yang kita dapatkan bila sanggup membaca 1 juz setiap harinya.

5. Menjadi orang yang terdekat kepada Allah I.
Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah r bersabda:
((إنَّ للهِ تَعَالَى أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ ، أَهْلُ القُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللهِ وَخَاصَّتُهُ))
“Sesungguhnya Allah memiliki orang-orang khusus dari kalangan manusia, dan ahli Al-Qur’an adalah orang khusus dan terdekat kepada Allah.” [H.R. Ahmad dan Nasai]
Maksud orang yang khusus di sini adalah mereka yang senantiasa membaca, menghapal dan mengamalkan isi kandungan Al Qur'an.

6. Allah akan mengangkat derajatnya.
Rasulullah r bersabda:
((إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً ، وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ))
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat suatu kaum karena Al-Qur’an dan merendahkan derajat kaum yang lain karena Al-Qur’an juga.” [H.R. Muslim]

7. Didahulukan menjadi iman sebelum yang lain.
Rasulullah r bersabda:
((يَؤُمُّ النَّاسَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللهِ تَعَالَى))
“Hendaklah orang yang mengimami orang lain adalah yang terbaik bacaannya Al-Qur’annya.” [H.R. Muslim]

8. Terhindar dari godaan dan tipu daya setan.
Rasulullah r bersabda:
((إنَّ الشَّيطَانَ يَنْفِرُ مِنَ البَيتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ البَقَرَةِ))
“Sesungguhnya syetan itu akan berlari menghindari rumah yang di dalamnya dibacakan surah Al-Baqorah.” [H.R. Muslim]

9. Terlindung dari gangguan Dajjal.
Dari Abu Darda ra, Rasulullah r bersabda:
((مَنْ حَفِظَ عَشَرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ))
“Barangsiapa yang menghapal sepuluh ayat dari awal surah Al-Kahfi maka ia akan terlindung dari (gangguan dan fitnah) dajjal.” [H.R. Muslim]

10. Mendapatkan kedudukan yang tinggi di surga.
Dari Abdullah bin Amr ra, Rasulullah r bersabda:
((يُقَالُ لِصَاحِبِ القُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلْ فِي الدُّنْيَا فَإنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا))
“Akan dikatakan kepada shohibul Qur’an, bacalah, naiklah dan bacalah dengan baik sebagaimana kamu membacanya dengan baik di dunia, karena kedudukanmu adalah di akhir ayat yang engkau baca” [H.R. Abu Daud dan Tirmidzi]
Shohibul Qur’an yang dimaksud di sini adalah mereka yang senantiasa beriteraksi dengan Al-Qur’an dengan membaca, menghapal dan mengamalkan isi kandungannya.
Pada hari kiamat nanti, derajatnya di surga akan disesuaikan dengan jumlah ayat yang ia baca dan hapal di dunia. Semakin banyak ayat Al-Qur’an yang ia baca dan hapal, akan semakin tinggi kedudukan yang ia peroleh di akhirat kelak.

11. Mendapatkan mahkota kehormatan dan keridhaan Allah.
Dari Abu Huraerah ra, Rasulullah r bersabda:
((يَجِيءُ القُرْآنُ يَوْمَ القِيَامَةِ فَيَقُولُ : يَا رَبِّ حَلِّهِ ، فَيَلْبَسُ تَاجَ الكَرَامَةِ ، ثُمَّ يَقُولُ : يَا رَبِّ زِدْهُ ، فَيَلْبَسُ حُلَّةَ الكَرَامَةِ ، ثُمَّ يَقُولُ : يَا رَبِّ اِرْضَ عَنْهُ ، فَيَرْضَى عَنْهُ ، فَيُقَالُ : اِقْرَأْ وَارْقَ وَيُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً))
“Pada hari kiamat nanti, Al-Qur’an akan datang dan berkata: “Wahai Tuhanku, berilah ia pakaian”, maka iapun memakai mahkota kehormatan, kemudian Al-Qur’an itu berkata: “Wahai Tuhanku, tambahkan untuknya!” Maka iapun memakai jubah kebesaran, lalu Al-Qur’an itu berkata: “Wahai Tuhanku berilah ia keredhaan-Mu” Maka Allahpun meridhainya. Lalu dikatakan kepada (orang itu): “Baca dan naiklah, dan akan ditambahkan untukmu kebaikan dalam setiap ayatnya.” [H.R. Tirmidzi]

12. Mendapatkan pembelaan Al-Qur’an pada hari kiamat.
Rasulullah r bersabda:
((يُؤْتَى يَوْمَ القِيَامَةِ بِالقُرْآنِ ، وَأَهْلِهِ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ بِهِ ، تَقْدُمُهُمْ سُورَةُ البَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانِ ، تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا))
“Pada hari kiamat nanti, akan didatangkan Al-Qur’an dan orang-orang yang mengamalkannya, diawali dengan datangnya surah Al-Baqorah dan Ali Imran yang akan membela orang yang membaca dan mengamalkan keduanya.” [H.R. Muslim]
Inilah beberapa keutamaan yang akan diperoleh oleh orang yang senantiasa berinteraksi dengan Al Qur'an.
Selain itu, kita juga harus ingat bahwa yang kita baca bukanlah buku biasa, tapi ia adalah kitab suci Al Qur'an yang merupakan Kalamullah, sehingga kita tetap harus memperhatikan adab-adab ketika membacanya. Di antara adab-adab itu adalah sebagai berikut:

Adab-adab membaca Al-Qur’an

1. Hendaklah seorang muslim melakukan amalan dengan penuh keikhlasan karena Allah semata, termasuk ketika membaca Al-Qur’an.
2. Membaca dengan pemahaman, pemikiran dan dengan hati yang mantap bukan hati yang lalai dan lupa.
3. Bersuci (dalam keadaan wudhu) dan memakai siwak sebelum membaca.
4. Tidak membaca Al-Qur’an di tempat-tempat kotor, seperti WC dan semacamnya serta tidak membaca sesuatu dari Al-Qur’an ketika ia junub.
5. Isti’adzah (membaca A’udzu billahi minasy syaithanir rajim) ketika akan membaca Al-Qur’an.
6. Membaca Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) ketika membaca awal Surah kecuali Surah At-Taubah.
7. Memperbaiki bacaan dengan kemampuan yang ada serta membaca dengan khusyu’ dan menangis.
8. Disunnahkan sujud tilawah setiap membaca ayat sajadah.
9. Menghentikan bacaan Al-Qur’an ketika kentut atau ketika tak kuasa menahan rasa ngantuk.
10. Membaca Al-Qur’an dengan tartil (baik) dan sesuai dengan hukum-hukum tajwid.
11. Membaca Al-Qur’an dengan niat untuk mengamalkannya, dan merasakan ketika membaca Al-Qur’an seakan-akan ia berdialog dengan Allah.
12. Disunnahkan bila seseorang membaca ayat yang berbicara tentang rahmat Allah agar memohon karunia kepada-Nya. Dan ketika membaca ayat yang berbicara tentang neraka hendaklah memohon perlindungan kepada Allah dari siksa neraka dan memohon kesejahteraan dan keselamatan.

Keutamaan mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an

1. Diturunkan ketenangan, diliputi rahmat, dikelilingi malaikat dan akan senantiasa diingat Allah. Rasulullah r bersabda:
((مَنِ اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ فِيمَا بَيْنَهُمْ إلاَّ نَزَلَتْ عَلَيهِمُ السَّكِينَةُ ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ ، وَحَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ))
“Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah sambil membaca dan mempelajari Kitab Allah di antara mereka, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dikelilingi malaikat dan akan senantiasa diingat Allah di sisi-Nya.” [H.R. Muslim]

2. Menjadi orang yang terbaik.
Rasulullah r bersabda:
((خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَمَّ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ))
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya.” [H.R. Bukhari]

3. Diberikan kepadanya mahkota dari cahaya dan dua pakaian kebesaran untuk kedua orang tuanya.
Dari Buraidah ra, Rasulullah r bersabda:
((مَنْ قَرَأَ القُرْآنَ وَتَعَلَّمَهُ وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ يَوْمَ القِيَامَةِ تَاجًا مِنْ نُورٍ ضَوْءُهُ مِثْلَ ضُوْءِ الشَّمْسِ وَيُكْسَى وَالِدَيْهِ حُلَّتَيْنِ لاَ يَقُومُ بِهِمَا الدُّنْيَا فَيَقُولاَ : بِمَ كُسِينَا ؟ فَيُقَالُ بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا القُرْآنَ))
“Barangsiapa yang membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an, maka pada hari kiamat nanti akan dipakaikan untuknya sebuah mahkota dari cahaya seperti cahaya matahari, dan akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya dua buah pakaian kebesaran, yang nilai keduanya tidak sebanding dengan dunia ini. Kemudian keduanya bertanya: “Mengapa kami diberi (dua pakaian kebesaran) ini?” Lalu dijawab: “Itu karena anakmu yang (senantiasa) berinteraksi dengan Al-Qur’an.” [Ditashih oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi]
Maksud berinteraksi di sini adalah membaca, menghapal, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an.
Semoga penjelasan singkat in sedikit banyak bisa memotivasi setipa kita untuk senantiasa menggunakan waktunya sebaik mungkin dengan usaha membaca dan mengkhatam Al Qur'an, terutama di bulan Ramadhan ini.



Tidak ada komentar:

.

.